Beberapa kasus kekerasan yang terjadi dan melibatkan anak-anak baik sebagai korban ataupun pelaku menarik perhatian Ganjar Pranowo. Menurutnya, tidak benar satu aspek penyebab adalah kurangnya kasih sayang.
Ketika menghadiri Pengajian Umum Mar’ah Sholihah di Masjid Baiturrahman beberapa saat lalu, Ganjar berpesan supaya anak-anak meraih kasih sayang yang besar berasal dari keluarga. Sebab kasih sayang keluarga dapat jadi benteng para remaja dalam hadapi kehidupannya.
Selain itu, beraneka perihal yang memprihatinkan dan menyangkut para remaja ungkap Ganjar tidak benar satunya dapat bermula berasal dari smartphone yang tidak dapat difilter bersama dengan baik oleh penggunanya. Melihat fakta-fakta menyeramkan yang ada, Ganjar sebagai gubernur jawa tengah mengajak para orangtua untuk lebih perhatikan anak-anaknya.
“Kula mung ajeng titip dumateng Ibu Bapak sedanten. Amargi sing dhateng njawi sereme (seramnya) kados ngoten. Nek kami sedanten mboten rukun, putrane mboten digendong, mboten ditunggone, mboten disayang-sayang, mangke golek sayange dhateng njawi. Sayange kalih pil koplo, narkoba, miras,” pesannya.
Gubernur jawa tengah berambut putih ini memang diketahui sangat perhatikan pendidikan anak baik di sekolah ataupun di keluarga. Berbagai pesan ethical senantiasa disampaikan dalam setiap kesempatan, tak hanya melalui para siswa, namun termasuk disampaikan terhadap orang tua. Hal itu dijalankan atas keprihatinan beraneka momen yang terjadi saat ini.
Bukan hanya bersama dengan menambahkan wejangan, Ganjar termasuk menambahkan teladan bagi para orang tua dalam menambahkan kasih sayang terhadap putra putrinya. Menyempatkan menyita rapor atau rapat di sekolah daerah putra semata wayangnya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar mengenyam pendidikan termasuk jadi sebuah teladan yang inginkan disampaikan.
Meski sibuk, Ganjar termasuk senantiasa menyempatkan diri mendengarkan cerita sang putra perihal kegiatannya. Selain itu pastinya menyempatkan saat untuk berlibur bersama dengan keluarga.
Selain terhadap orang tua, pesan mirip termasuk disampaikan Ganjar terhadap setiap kegiatan gubernur mengajar. Di setiap sekolah yang dikunjungi, Ganjar menyelipkan pesan-pesan terhadap pelajar supaya menjauhi lingkungan pergaulan negatif.
Seperti saat mengajar di SMA N 1 Wangon Kabupaten Banyumas, Rabu (7/2/2018). Ganjar meminta pelajar untuk mengembangkan kegiatan dan hobi yang positif sebagai sarana menggapi cita-cita di masa depan
Ganjar senantiasa memberi semisal berasal dari tidak benar satu siswa sekolah setempat yang berprestasi. Seperti di SMA 1 Wangon saat Ganjar meminta seorang siswa bernama Ambar Kasih bercerita pengalamannya menyabet juara satu Lomba Kader Kesehatan Remaja (LKKR) tingkat Kabupaten Banyumas.
Melihat aksi Ambar, Ganjar menambahkan apresiasi dan memuji siswa yang bercita-cita masuk UGM ini. “Hebat ya temanmu. Pesan berasal dari cerita ini bukan perihal juara, namun bagaimana kami memotivasi diri untuk berani berjuang dan mengaktualisasi diri. Berani berkompetisi tidak,” kata Ganjar di hadapan para siswa.
Ganjar termasuk menambahkan tips bagaimana jadi siswa berprestasi. Kuncinya adalah studi tak hanya di sekolah namun termasuk di rumah. Karena pendidikan dalam keluarga memang lebih dominan dalam menentukan pola pikir dan tumbuh kembang anak.
“Dengan penguasaan pengetahuan, attitude yang baik, dan impuls tinggi untuk berhasil, maka tidak ada yang tak mungkin,” tegasnya.